HUBUNGI KAMI

PABRIK & DISTRIBUTOR WARING SAYUR & WARING IKAN
Menyediakan: waring sayur, karung waring, karung jaring, waring merah, waring kuning, waring ikan, waring pagar, waring hitam, waring keramba, dll.

Hubungi Kami
• SMS/WA/Call: 0852.3392.5564 | 0877.0282.1277 | 08123.258.4950
• Phone: 031- 8830487
• Email: limcorporation2009@gmail.com

Mengenal Fungsi dan Tata Cara pemasangan Selan Drip

                           


Salah satu metode irigasi yang efisien dan efektif dalam sektor pertanian dan perkebunan adalah sistem irigasi tetes atau drip irrigation. Sistem ini menggunakan selang drip yang memungkinkan air disalurkan langsung ke akar tanaman dengan jumlah yang terkontrol. Artikel ini akan membahas tata cara pemasangan selang drip, jenis-jenis selang drip, manfaat, kekurangan, serta kelebihannya di sektor pertanian dan perkebunan.


Baca Juga:


1. Tata Cara Pemasangan Selang Drip

Berikut adalah langkah-langkah dalam pemasangan selang drip di area ladang tanaman:

  1. Perencanaan: Tentukan area yang akan dipasangi selang drip. Ukur luas lahan dan pastikan bahwa sistem ini dapat mencakup seluruh tanaman yang ada. Buat sketsa lahan dan tentukan jalur yang akan dilewati oleh selang drip.
  2. Persiapan alat dan bahan: Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan, seperti selang drip, konektor, filter, katup, timer, serta alat pemotong dan penggali.
  3. Pemasangan filter dan katup: Pasang filter pada sumber air untuk mencegah masuknya partikel kotoran ke dalam selang drip. Pasang katup pada jalur utama untuk mengontrol aliran air.
  4. Penggalian parit: Gali parit dengan kedalaman sekitar 10-15 cm sebagai jalur utama selang drip. Parit ini akan memastikan selang tetap tertanam dan tidak tergeser saat digunakan.
  5. Pemasangan selang drip: Pasang selang drip di dalam parit yang telah digali. Sesuaikan panjang selang dengan ukuran lahan dan pastikan tidak ada lipatan atau kusut pada selang.
  6. Pemasangan konektor dan sub-main line: Pasang konektor pada ujung selang drip dan hubungkan dengan sub-main line. Sub-main line ini akan mengalirkan air dari sumber air ke selang drip.
  7. Pemasangan emiter: Pasang emiter pada selang drip dengan jarak yang telah ditentukan sesuai kebutuhan tanaman. Emitter ini akan mengatur debit air yang keluar dari selang drip.
  8. Pemasangan timer: Pasang timer untuk mengatur waktu penyiraman sesuai kebutuhan tanaman. Timer ini akan menghemat waktu dan tenaga dalam mengelola sistem irigasi.
  9. Penutupan parit: Tutup parit dengan tanah agar selang drip tertanam dengan baik dan tidak mudah rusak.
  10. Pengujian sistem: Nyalakan sumber air dan periksa apakah sistem irigasi berfungsi dengan baik. Pastikan tidak ada kebocoran pada selang dan emiter.


2. Jenis Selang Drip

Ada beberapa jenis selang drip yang umum digunakan, di antaranya:

Selang drip polos: Selang ini tidak memiliki emiter yang terintegrasi dan memerukan pemasangan emiter secara terpisah. Selang drip polos umumnya lebih ekonomis dan memungkinkan penyesuaian jarak emiter sesuai kebutuhan tanaman.


Selang drip beremiter terintegrasi: Selang ini memiliki emiter yang sudah terintegrasi di dalam selang, memudahkan pemasangan dan pengaturan jarak antara emiter. Selang ini lebih efisien dalam penggunaan air dan waktu pemasangan.

Bingung mencari Selang Drip yang Berkualitas dengan Harga yang Murah? Coba Kamu klik DISINI

3. Manfaat Selang Drip

Beberapa manfaat penggunaan selang drip dalam sektor pertanian dan perkebunan meliputi:

  1. Efisiensi penggunaan air: Selang drip menghemat air dengan mengalirkannya langsung ke akar tanaman, mengurangi kehilangan air akibat penguapan dan peresapan.
  2. Pengendalian hama dan penyakit: Sistem ini mengurangi kelembapan permukaan tanah, sehingga mengurangi pertumbuhan jamur dan perkembangbiakan hama.
  3. Pertumbuhan tanaman yang optimal: Penyiraman yang terkendali dan konsisten memastikan tanaman mendapatkan air sesuai kebutuhan, mendukung pertumbuhan dan produktivitas yang optimal.
  4. Kemudahan dalam pengelolaan: Timer yang terhubung dengan sistem irigasi memudahkan pengaturan waktu penyiraman dan mengurangi tenaga kerja.


4. Kekurangan Selang Drip

Beberapa kekurangan penggunaan selang drip antara lain:

Biaya awal yang cukup tinggi: Pemasangan selang drip memerlukan investasi awal yang lebih tinggi dibandingkan sistem irigasi tradisional.

Pemeliharaan yang intensif: Sistem ini memerlukan pemeliharaan rutin untuk mencegah penyumbatan dan kerusakan pada selang dan emiter.


5. Kelebihan Selang Drip

Di sisi lain, beberapa kelebihan yang ditawarkan oleh selang drip meliputi:

  1. Efisiensi sumber daya: Selain menghemat air, selang drip juga mengurangi penggunaan pupuk dan tenaga kerja dalam mengelola irigasi.
  2. Fleksibilitas: Selang drip dapat disesuaikan dengan berbagai jenis tanaman dan kondisi lahan, baik di dataran rendah maupun tinggi.
  3. Pengurangan erosi: Sistem irigasi tetes mengurangi erosi tanah karena air disalurkan langsung ke akar tanaman tanpa menyebabkan aliran air di permukaan.


Pemasangan selang drip di area ladang tanaman merupakan solusi irigasi yang efisien dan efektif untuk meningkatkan produktivitas di sektor pertanian dan perkebunan. Semoga Bermanfaat. Terima Kasih

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Mengenal Fungsi dan Tata Cara pemasangan Selan Drip"

Posting Komentar