Budidaya Ikan Tawes, Bisnis Menguntungkan di Perairan Indonesia

Ikan tawes merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang populer di Indonesia. Ikan ini dikenal memiliki daging putih yang lembut, rasa gurih, serta harga jual yang stabil di pasaran. Selain itu, tawes juga memiliki daya tahan tubuh cukup kuat terhadap perubahan lingkungan, sehingga cocok dibudidayakan oleh pemula maupun pembudidaya berpengalaman.

Ikan tawes banyak ditemukan di sungai, waduk, dan kolam dengan arus air tenang. Pertumbuhannya optimal pada suhu antara 25–30°C dan kadar oksigen yang cukup. Karena keunggulannya, budidaya ikan tawes kini menjadi salah satu peluang usaha yang menjanjikan, baik untuk konsumsi lokal maupun skala industri.

Baca Juga:

Persiapan Kolam Budidaya

Langkah awal dalam budidaya ikan tawes adalah menyiapkan kolam yang sesuai. Kolam dapat berupa kolam tanah, kolam beton, atau kolam terpal, tergantung pada lahan dan modal yang tersedia.

Tahapan persiapan kolam:

Pengeringan: Keringkan kolam selama 3–5 hari agar hama dan bibit penyakit mati.
Pengapuran: Taburkan kapur dolomit sebanyak 250–500 gram per meter persegi untuk menyeimbangkan pH tanah.
Pemupukan: Gunakan pupuk organik seperti kotoran ayam atau kompos untuk menumbuhkan plankton alami sebagai pakan awal.
Pengisian air: Isi kolam setinggi 70–100 cm dan biarkan selama beberapa hari agar mikroorganisme alami tumbuh.

Dengan kolam yang sehat dan terjaga kualitas airnya, ikan tawes akan tumbuh lebih cepat dan terhindar dari penyakit.

Pemilihan dan Penebaran Benih

Benih ikan tawes yang baik memiliki ukuran seragam, gerakan lincah, dan bebas luka. Ukuran benih ideal untuk penebaran adalah sekitar 5–8 cm.
Kepadatan tebar yang disarankan yaitu 10–15 ekor per meter persegi, tergantung pada sistem budidaya dan ketersediaan oksigen.

Sebelum ditebar, benih perlu diadaptasikan terlebih dahulu dengan suhu air kolam. Caranya, masukkan kantong benih ke kolam selama 10–15 menit agar ikan tidak stres akibat perbedaan suhu mendadak.

Pakan Ikan Tawes

Pemberian pakan menjadi faktor utama dalam menentukan keberhasilan budidaya ikan tawes. Ikan ini tergolong omnivora dengan kecenderungan herbivora, artinya ikan tawes menyukai tumbuhan air seperti lumut, daun muda, dan plankton.

Namun untuk mempercepat pertumbuhan, peternak dapat memberikan pakan tambahan berupa pelet dengan kandungan protein 25–30%.
Pemberian pakan dilakukan 2–3 kali sehari, yaitu pada pagi, siang, dan sore hari. Pastikan pakan tidak berlebihan agar tidak mencemari air kolam.

Pemeliharaan dan Pengelolaan Air

Kualitas air sangat berpengaruh terhadap kesehatan ikan tawes. Air kolam sebaiknya memiliki pH antara 6,5–8,0 dan oksigen terlarut minimal 4 mg/liter.
Lakukan penggantian air sebagian setiap 1–2 minggu untuk menjaga kebersihan dan kestabilan ekosistem kolam.

Selain itu, amati tingkah laku ikan setiap hari. Bila ikan tampak lemas, berenang di permukaan, atau kehilangan nafsu makan, segera periksa kualitas air dan lakukan tindakan pencegahan penyakit.

Masa Panen dan Keuntungan

Ikan tawes biasanya siap panen setelah berumur 4–6 bulan, tergantung pakan dan kondisi lingkungan. Ukuran ideal saat panen berkisar 250–400 gram per ekor.
Panen dapat dilakukan dengan menguras air kolam sebagian, lalu menangkap ikan menggunakan jaring halus agar tidak melukai tubuhnya.

Dari segi ekonomi, budidaya ikan tawes termasuk usaha yang menguntungkan. Dengan biaya produksi yang rendah dan permintaan pasar stabil, tingkat keuntungan bisa mencapai 30–40% per siklus panen.

Budidaya ikan tawes adalah pilihan tepat bagi siapa pun yang ingin memulai usaha perikanan air tawar. Prosesnya mudah, biaya terjangkau, dan hasilnya menjanjikan.
Dengan manajemen kolam yang baik, pemberian pakan teratur, serta pengawasan kualitas air, ikan tawes dapat tumbuh sehat dan menghasilkan keuntungan maksimal.

HUBUNGI KAMI