Fakta Unik Gurita, Ternyata Hewan Laut Ini Punya Tiga Jantung!

Gurita dikenal sebagai salah satu hewan laut paling cerdas di dunia. Selain kemampuan kamuflasenya yang luar biasa, hewan invertebrata ini juga menyimpan banyak fakta biologis yang tidak dimiliki makhluk lain. Salah satu yang paling menarik perhatian adalah kenyataan bahwa gurita punya tiga jantung. Fakta ini kerap membuat para peneliti semakin penasaran terhadap sistem kerja tubuh gurita, terutama bagaimana ia bertahan hidup di lingkungan laut yang memiliki tekanan dan tantangan ekstrem.

Artikel ini membahas secara lengkap mengenai fungsi tiga jantung gurita, mengapa hewan ini membutuhkannya, serta bagaimana fakta tersebut dapat menjadi pengetahuan penting dalam dunia biologi laut.

Baca Juga:

• Budidaya Ikan Tawes Peluang Menguntungkan di Perairan Indonesia!
• Ikan Barakuda, Si Predator Laut yang Bernilai Tinggi dan Kaya Manfaat
• Manfaat Daun Katuk untuk Kesehatan dan Cara Pengolahannya

Mengapa Gurita Memiliki Tiga Jantung?

Sebagai hewan yang aktif bergerak, gurita membutuhkan suplai oksigen yang sangat besar untuk menunjang kehidupannya. Darah gurita berbahan dasar hemocyanin, yaitu protein pengangkut oksigen yang berwarna kebiruan. Hemocyanin bekerja lebih baik di lingkungan dingin dan beroksigen rendah. Namun, untuk menjaga aliran oksigen tetap stabil, gurita memerlukan tiga jantung agar sistem peredaran darahnya berjalan optimal.

Secara umum, tiga jantung ini memiliki fungsi berbeda dan tidak bekerja secara bersamaan dengan cara yang sama. Inilah yang membuat gurita mampu mengatur energi serta mengendalikan aktivitas tubuhnya secara efisien.

Fungsi Masing-Masing Jantung Gurita

1. Dua Jantung Branchial (Jantung Insang)

   Dua jantung ini memiliki tugas utama memompa darah ke insang. Di sinilah darah gurita mendapatkan oksigen dari air laut. Karena darah gurita tidak seefektif darah manusia dalam membawa oksigen, keberadaan dua jantung ini sangat penting untuk memastikan kebutuhan oksigen selalu terpenuhi, terutama saat gurita berada di tempat dalam dengan kadar oksigen rendah.

2. Satu Jantung Sistemik

   Jantung ini bertugas mengedarkan darah yang telah teroksigenasi ke seluruh tubuh. Setelah darah melalui insang dan mendapatkan oksigen, jantung sistemik akan memompa darah tersebut menuju organ-organ vital. Hal ini memungkinkan gurita bergerak lincah, menggerakkan delapan lengannya, dan melakukan aktivitas eksplorasi bawah laut dengan efisien.

Dengan pembagian tugas seperti ini, gurita mampu menjaga sirkulasi darah tetap stabil meski berada di lingkungan ekstrem dan memiliki tubuh yang fleksibel.

Jantung Sistemik Berhenti Berdetak Saat Gurita Berenang

Salah satu fakta paling unik dan sering mengejutkan adalah bahwa jantung sistemik gurita berhenti berdetak saat ia berenang. Ketika gurita menggunakan sistem jet propulsion untuk bergerak cepat, tubuhnya membutuhkan energi besar. Namun, sistem ini membuat jantung utama berhenti bekerja sementara. Akibatnya, gurita cepat lelah dan tidak mampu berenang dalam waktu lama.

Inilah alasan mengapa gurita lebih suka merayap di dasar laut daripada berenang. Gaya gerak merayap membuat jantung sistemik tetap bekerja normal sehingga energi lebih hemat dan tubuh tidak cepat kelelahan.

Manfaat Penelitian Tiga Jantung Gurita bagi Dunia Sains

Peneliti biologi laut dan ilmuwan medis banyak mempelajari sistem peredaran darah gurita karena keunikannya. Hemocyanin yang bekerja optimal di suhu rendah menjadi inspirasi penelitian mengenai alternatif sistem pengangkut oksigen untuk dunia medis. Selain itu, adaptasi tiga jantung memberikan wawasan baru tentang bagaimana organisme dapat berevolusi untuk bertahan di lingkungan ekstrem.

Pemahaman ini juga memberikan informasi penting untuk menjaga ekosistem laut serta mendukung program konservasi spesies gurita yang terancam oleh perubahan iklim dan kerusakan habitat laut.

Keunikan biologis gurita benar-benar menakjubkan. Dengan tiga jantung yang bekerja secara berbeda, gurita mampu bertahan di habitat laut yang kompleks serta menjalani kehidupan sebagai salah satu predator cerdas di dalam laut. Fakta ini tidak hanya menarik secara ilmiah, tetapi juga penting untuk penelitian masa depan mengenai sistem peredaran darah dan adaptasi makhluk hidup.

Tweet

Subscribe to receive free email updates: