Dari Hobi Jadi Bisnis Budidaya Wortel Bisa Bikin Dompet Tebal!

Wortel (Daucus carota) merupakan salah satu jenis sayuran yang banyak digemari karena kaya akan vitamin A dan berbagai nutrisi penting lainnya. Tidak hanya diminati oleh konsumen rumah tangga, wortel juga menjadi bahan baku utama industri makanan dan minuman. Melihat tingginya permintaan pasar, budidaya wortel bisa menjadi peluang usaha pertanian yang menjanjikan, bahkan dengan lahan terbatas sekalipun.

Baca Juga

Kenali Syarat Tumbuh Wortel

Sebelum memulai budidaya wortel, penting untuk memahami kebutuhan dasar tanaman ini. Wortel idealnya ditanam di daerah dengan suhu sejuk, yakni 15–21°C. Oleh karena itu, daerah dataran tinggi menjadi lokasi yang paling cocok untuk budidaya wortel. Namun, dengan teknik pertanian yang tepat, budidaya wortel juga dapat dilakukan di dataran menengah.

Tanah yang dibutuhkan harus gembur, kaya humus, memiliki drainase baik, dan pH netral (antara 5,5 hingga 6,5). Jenis tanah lempung berpasir sangat disarankan agar akar wortel dapat tumbuh lurus dan tidak bercabang.

Persiapan Lahan dan Penanaman

Pengolahan Tanah:

Cangkul atau bajak lahan hingga kedalaman 30 cm agar tanah benar-benar gembur. Buat bedengan selebar 1 meter dengan tinggi sekitar 20–30 cm untuk memudahkan drainase air.

Pemberian Pupuk Dasar:

Campurkan pupuk kompos atau pupuk kandang yang telah matang ke dalam tanah sebanyak 15–20 ton per hektar. Tambahkan pula pupuk dasar kimia seperti SP-36 dan KCl sesuai kebutuhan tanah.

Pemilihan Benih:

Gunakan benih wortel berkualitas unggul yang terbukti tahan hama dan produktivitasnya tinggi. Rendam benih dalam air hangat selama beberapa jam sebelum disemai untuk mempercepat perkecambahan.

Penyemaian dan Penanaman:

Benih dapat langsung disebar di atas bedengan atau disemai terlebih dahulu lalu dipindahkan. Jarak tanam ideal adalah 20–30 cm antarbaris dan 10 cm antar tanaman.

Perawatan Tanaman

Perawatan tanaman wortel tergolong mudah namun tetap memerlukan ketelatenan agar hasil maksimal.

Penyiraman:

Lakukan penyiraman dua kali sehari pada awal pertumbuhan. Setelah tanaman tumbuh kuat, penyiraman cukup dilakukan satu kali sehari, tergantung kondisi cuaca.

Penyiangan:

Gulma yang tumbuh di sekitar tanaman harus segera dibersihkan agar tidak mengganggu pertumbuhan wortel.

Pemupukan Susulan:

Tambahkan pupuk NPK sekitar 3–4 minggu setelah tanam. Dosis dan waktu aplikasi disesuaikan dengan umur tanaman.

Penjarangan:

Jika tanaman tumbuh terlalu rapat, lakukan penjarangan agar setiap tanaman memiliki ruang cukup untuk berkembang secara optimal.

Pengendalian Hama dan Penyakit

Hama utama pada budidaya wortel antara lain ulat tanah, kutu daun, dan nematoda. Penyakit yang sering muncul meliputi bercak daun dan busuk akar. Gunakan pestisida nabati atau kimia sesuai dosis anjuran jika serangan cukup parah. Pencegahan bisa dilakukan dengan menjaga kebersihan lahan, rotasi tanaman, serta menghindari kelembaban berlebih.

Masa Panen dan Pascapanen

Wortel biasanya dapat dipanen setelah usia 90–120 hari setelah tanam, tergantung varietas dan kondisi tumbuh. Tanda wortel siap panen antara lain batang mulai menguning dan umbi telah membesar.

Panen dilakukan dengan mencabut wortel secara hati-hati agar tidak patah. Setelah dipanen, wortel dibersihkan dari tanah, lalu disortir berdasarkan ukuran dan kualitas. Penyimpanan dilakukan di tempat sejuk untuk menjaga kesegaran.

Potensi Pasar dan Keuntungan

Wortel memiliki pasar yang luas, dari pasar tradisional, supermarket, hingga restoran dan industri pengolahan. Harga jual yang stabil serta tingginya konsumsi menjadikan budidaya wortel sebagai pilihan tepat bagi petani yang ingin meningkatkan pendapatan.

Dengan pengelolaan yang baik, keuntungan bersih dari budidaya wortel dapat mencapai jutaan rupiah per panen, tergantung skala dan efisiensi produksi. Keberhasilan usaha ini sangat ditentukan oleh ketelitian dalam perawatan dan pengelolaan hasil.

HUBUNGI KAMI