Teknologi Banoo, Mampu Tingkatkan Produktivitas Ikan di Kolam
Jumat, 09 Agustus 2019
Apa Itu Ikan Hias Iriatherina?,
Bagaimana Cara Budidaya Ikan Komet,
budidaya ikan bawal bintang,
budidaya kakap putih,
Cara Gampag Budidaya Ikan Komet Bagi Pemula
Edit
Menjual Waring Sayur Daerah Sidoarjo - Lim Corporation
Banoo adalah inovasi teknologi perikanan berbasis IoT dengan energi terbarukan untuk memberdayakan petani ikan di Indonesia, terutama di daerah terpencil yang belum ada jaringan listrik. Teknologi Banoo dapat meningkatkan produktivitas petani ikan hingga 40 persen.Ketua tim pengembang Banoo, Azellia Alma Shafira (Jurusan Manajemen 2016) mengatakan teknologi Banoo dapat membantu produktivitas perikanan, terutama perikanan tambak. "Produktivitasnya akan meningkat 40 persen. Jadi yang berubah, panjang ikan dan berat ikan," jelasnya saat konferensi pers di Laboratorium Inkubator Mina Bisnis Fakultas Pertanian UGM, Selasa 17 Juni 2016.
Baca Juga:
Shafira, panggilan akrabnnya, mengatakan ada integrasi tiga teknologi di Banoo, yaitu microbuble generator untuk menambah oksigen, IoT sensor untuk menyalakan microbuble ketika kadar oksigen di bawah normal, dan panel surya agar bisa digunakan di tambak perikanan yang tidak memiliki jaringan listrik. Untuk pompa mesinnya hanya memakai daya yang rendah sebesar 85 watt untuk menghemat konsumsi listrik.
Shafira mengatakan inovasi yang mereka kembangkan berawal dari keprihatinan melihat kondisi budidaya perikanan di Indonesia yang belum maksimal sebab sistem budidaya ikan yang masih konvensional dan ekstensif. Padahal Indonesia mempunyai potensi perikanan yang cukup besar.
“Inovasi teknologi Banoo ini bisa membangun ekosistem budidaya perikanan yang lebih efisien, intensif, dan inklusif sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan para petani ikan,” paparnya.
Banoo membuat inovasi teknologi microbubble generator guna meningkatkan kualitas air kolam dengan bantuan Internet-of-Things (IoT) yaitu sensor yang berguna untuk mengaktifkan microbubble generator secara otomatis. Teknologi microbubble generator ini mampu meningkatkan jumlah oksigen terlarut dalam air sehingga pertumbuhan ikan dapat dipercepat, memperpendek masa panen dan meningkatkan hasil panen ikan.
Sedangkan, Fakhrudin mengatakan Banoo dapat dipakai untuk budidaya ikan nila dan lele dengan ukuran kolam 3x4 meter dan kedalaman 80 cm-1 meter. Alat akan bekerja saat kadar oksigen dalam air mengalami perubahan. Sensor IoT mendeteksi fluktuasi kadar oksigen terlarut dalam air. Apabila kadar oksigen menurun akan mengirim sinyal untuk menghidupkan microbubble generator.
“Kita setting sensor akan mengaktifkan microbubble generator diambang batas 8.0 ppm. Jadi misal kadar oksigen terlarut dalam kolam 5.0 ppm maka akan mengirim sinyal ke microbubbule generator untuk menyala dan jika sudah melampaui 8.0 maka alat akan mati secara otomatis,” paparnya.
Fakhrudin mengatakan saat ini timnya akan terus melakukan pengembangan alat yang telah dikembangkan sejak tahun 2018 lalu. Kedepan akan dilakukan beberapa penambahan fungsi salah satunya untuk deteksi tingkat keasaman air (pH).
“Kita terus kembangkan alat ini dan harapannya dengan Banoo petani ikan dapat secara mandiri memperoleh sumber pangan dan mata pencaharian yang berkelanjutan,” terangnya.
Banoo diciptakan dari tangan lima inovator muda UGM, yakni Azellia Alma Shafira (Manajemen 2016), Muhammad Adlan Hawari (Elektronika dan Instrumentasi 2015), dan Fakhrudin Hary Santoso (Perikanan 2015) serta alumni Teknik Mesin 2014 yaitu Karya Dara Ozzilenda Soegiharto dan Ryan Wiratama Bhaskara. Dikembangkan dibawah bimbingan dari Dr Deendarlianto, Dr Wiratni Budhijanto, Prof Rustadi, dan Nofie Iman Vidya Kemal, PhD.
Diketahui, Tim Banoo UGM telah menorehkan prestasi dunia dengan menjuarai kompetisi Cisco Global Problem Solver Challenge 2019. Mereka terpilih sebagai People’s Choice Award Winner dalam kompetisi tersebut dengan mengalahkan ribuan proposal proyek karya inovator muda dari berbagai belahan dunia.
Pengembangan inovasi Banoo didukung penuh oleh Universitas Gadjah Mada, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti), Pertamina (Persero), dan PT Mino Teknologi Indonesia. Sesuai dengan slogannya, “Invest in Water, Relieve Hunger”, Banoo mengajak seluruh lapisan masyarakat Indonesia untuk turut berpartisipasi dalam mewujudkan masyarakat Indonesia yang berkedaulatan pangan.
* Info mengenai harga Waring Sayur silakan klik http://bit.ly/hargawaringsayur
Bila Anda membutuhkan dan ingin memesan Waring Sayur atau Plastik Pertanian & Perkebunan untuk penanganan pasca panen tanaman atau untuk yang lainnya dengan harga yang lebih terjangkau dan untuk pemesanan Anda bisa menghubungi kami melalui SMS/CALL/WA pada hari dan jam kerja (Minggu dan Hari Besar TUTUP)
Customer Service:
Telp: 031- 8830487 (Jam Kerja 08.00 - 16.00 WIB)
Mobile: 0877 0282 1277 / 0812 3258 4950 / 0852 3392 5564
Email: limcorporation2009@gmail.com
Atau chat langsung dengan admin klik salah satu tautan berikut:
Catatan :
– Minimal order 5 Ball
– 1 Ball = 1.000 lembar
– Harga netto ( tidak termasuk PPN )
– Harga franco Surabaya, belum Termasuk ongkos kirim ke kota tujuan
– Harga tidak mengikat, bisa berubah Setiap waktu
0 Response to "Teknologi Banoo, Mampu Tingkatkan Produktivitas Ikan di Kolam"
Posting Komentar