Perhatikan 9 Tips Penting Saat Memilih Media Tanam, Yuk Baca Ulasanya!

Distributor Waring Sayur Best Quality - Lim Corporation

Bagi tumbuhan, media tanam mempunyai banyak peran. Bahan ini ialah tempat bertumpu supaya tanaman dapat berdiri tegak. Di dalamnya juga terkandung hara, air, serta udara yang diperlukan oleh tanaman.

Tiap jenis media tanam mempunyai kapasitas menyimpan hara, air dan udara yang berlainan. Demikian pula dengan tanaman, tiap jenisnya perlu persyaratan hidup yang berbeda. Berikut 9 petunjuk praktis memilih media tanam.

Baca Juga:

1.Mengenal jenis dan sifat Ada banyak jenis media tanam yang bisa dibeli.

Tiap jenis mempunyai bentuk, ukuran serta sifat yang berbeda. Media tanam berbentuk serpihan dapat menyimpan air lebih lama serta pada jumlah banyak. Contohnya humus bambu. Sebaliknya, media tanam berbentuk silindris dan bulat bersifat mudah melepas air, semisal akar pakis serta coco fiber .

Sedangkan media tanam berbentuk bulat diantaranya adalah pasir malang dan tanah. Ukuran butiran pun menentukan kemampuan benda tersebut menyimpan air. Semakin kecil diameternya, maka semakin besar kemampuannya menyimpan airnya.

2.Sesuaikan dengan jenis tanaman

Setiap jenis tanaman perlu jenis media tanam yang berbeda. Tanaman penghuni daerah kering seperti Kaktus , Adenium , Euphorbia , dan Pachipodium sebaiknya ditanam memakai media tanam yang bersifat porus serta mudah jika membuang air.

Tanaman seperti itu dicirikan oleh jumlah daun sedikit dan berukuran kecil. Sebaliknya, jenis tanaman penyuka kondisi lembap harus ditanam memakai media tanam yang mampu menyimpan air secara baik. Flora ini dicirikan oleh ukuran daunnya yang lebar. Semisal Aglaonema , Philodendron , dan Anthurium .

3. Perhatikan kondisi lingkungan

Pemilihan media tanam juga harus disesuaikan dengan keadaan lingkungan. Bila cuaca di tempat Anda berhawa panas serta kering, sebaiknya memilih jenis media tanam yang mempunyai kemampuan menyimpan air dengan kuat.

Sebaliknya, bila kondisi cuaca tempat tinggal sering berkabut dan lembap, sebaiknya memilih media tanam yang porus. Media tanam seperti ini mudah mengalirkan air. Sehingga membuat sistem perakaran tak terlalu lembap dan menjadi busuk.

4. Kenali pertumbuhan tanaman

Umumnya, tanaman muda yang masih dalam persemaian masih belum butuh pasokan hara dari luar sebab masih mempunyai cadangan makanan. Pada saat itu, Anda cukup memakai pasir malang, akar pakis atau coco peat sebagai media tanam.

Media tanam dengan campuran pupuk yang kaya zat hara baru disuguhkan setelah daun lembaga telah gugur. Atau setelah daun asli yang pertama telah tumbuh.

5. Indoor vs outdoor

Tumbuhan yang ditaruh di luar ruangan perlu pasokan air lebih banyak dari pada tanaman yang ditaruh di dalam ruangan. Sebab, tanaman di luar ruangan melangsungkan proses fotosintasa lebih cepat dibandingkan dengan tanaman yang berada di dalam ruangan.

Selain itu, tiupan angin serta intensitas matahari di luar ruangan membuat laju penguapan lebih cepat dibandingkan dengan di dalam ruangan. Dengan demikian, tanaman yang ditaruh di luar ruangan sebaiknya di tanam menggunakan media tanam yang dapat menyimpan air dalam jumlah banyak dan dalam waktu lama.

6. Sesuai dengan jenis pot

Pot berbahan plastik mempunyai pori-pori lebih sedikit dibandingkan dengan pot gerabah. Sehingga pot plastik mampu menahan kelembapan media tanam lebih baik dibandingkan dengan pot gerabah. Namun, jumlah pori-pori sedikit itu membuat aerasi di dalam pot plastik tak sebaik aerasi dalam pot gerabah.

Jika Anda memilih pot plastik, sebaiknya Menggunakan media tanam jenis yang mudah mengalirkan air dan porus. Sementara media tanam untuk pot gerabah dipilih yang mempunyai kemampuan menyimpan air dalam waktu lama. Pertimbangkan potensi penyakit Media tanam yang telah dicampur dengan pupuk kandang atau mengandung hara umumnya lebih mudah mengundang bibit penyakit.

Campuran media tanam dengan pupuk kandang paling rawan mengundang bibit penyakit penyebab busuk akar. Media tanam tersebut cocok dipakai untuk menanam jenis tanaman yang menyukai kondisi kering. Misal Adenium , Pachipodium , dan Euphorbia .

7. Usia pakai

Jangan lupa pertimbangkan pula usia pakainya. Media tanam bertekstur lunak dan mengandung hara umumnya lebih mudah melapuk dan terurai. Sedangkan media tanam bertekstur keras umumnya bersifat awet.

Contoh media tanam berusia pendek ialah humus bambu, humus kaliandra dan coco peat. Sedangkan media tanam berusia panjang diantaranya akar pakis dan sekam padi. Bila Anda menggunakan media tanam berumur pendek, Anda harus lebih rajin melakukan repotting dibandingkan dengan memakai media tanam berumur panjang.

8. Sintetis atau alami

Anda juga dapat memilih media sintetis. Media tanam seperti ini bersifat lebih bersih serta bebas kuman dibandingkan dengan media tanam alami. Contoh media sintetis yang banyak diperjualbelikan adalah media gel.

Benda ini banyak diterapkan dalam sistem hidroponik Harga media tanam sintetik tentu lebih mahal bila dibanding dengan media tanam alami. Anda juga harus rajin menambahkan larutan hara dengan dosis tepat menuju media tanam ini.

Distributor Waring Sayur

*Info mengenai harga Waring Sayur silakan klik http://bit.ly/hargawaringsayur

Bila Anda membutuhkan dan ingin memesan Waring Sayur atau Plastik Pertanian & Perkebunan untuk penanganan pasca panen tanaman atau untuk yang lainnya dengan harga yang lebih terjangkau dan untuk pemesanan Anda bisa menghubungi kami melalui SMS/CALL/WA pada hari dan jam kerja (Minggu dan Hari Besar TUTUP)

Customer Service:

Telp: 031- 8830487 (Jam Kerja 08.00 - 16.00 WIB)

Mobile: 0877 0282 1277 / 0812 3258 4950 / 0852 3392 5564

Email: limcorporation2009@gmail.com

Atau chat langsung dengan admin klik salah satu tautan berikut:

http://bit.ly/AdminLC1

http://bit.ly/AdminLC2

http://bit.ly/AdminLC3

Catatan :

– Minimal order 5 Ball

– 1 Ball = 1.000 lembar

– Harga netto ( tidak termasuk PPN )

– Harga franco Surabaya, belum Termasuk ongkos kirim ke kota tujuan

– Harga tidak mengikat, bisa berubah Setiap waktu