Sudah Tahu Cara Perbanyakan Tumbuhan dengan Teknik In Vitro?
Senin, 19 Agustus 2019
02. Waring Ikan,
03. Paranet Merk DRAGON,
Agen Paranet Surabaya,
alamat penjual paranet di surabaya,
Apa Itu Ikan Patin?,
Apa Pengertian Waring?,
Budidaya Ikan
Edit
Menjual Waring Sayur High Quality - Lim Corporation
Perbanyakan tanaman secara in vitro (kultur jaringan tanaman) adalah sebuah kegiatan menjaga dan menumbuhkan jaringan (kalus, sel, protoplas) dan organ tanaman (daun, tunas pucuk/lateral, batang, akar dan embrio) pada kondisi aseptik (Hartmann et al., 1997; George et al., 2007).Teknik ini digunakan untuk berbagai tujuan seperti: memperbanyak tanaman, memodifikasi genotype tanaman, memproduksi biomasa dan metabolit sekunder, mempelajari patologi tanaman, konservasi plasma nutfah dan penelitian-penelitian ilmiah lainnya.
Teknik ini juga telah diaplikasikan pada berbagai jenis tanaman, baik tanaman semusim maupun menahun, tanaman herbaceous maupun berkayu. Aplikasi perbanyakan tanaman secara in vitro ini memiliki kelebihan dan kelemahan (Suryowinoto, 1996; Hartmann et al., 1997; George et al., 2007).
Baca Juga :
- Hasil Penelitian 4 Jenis Sapi Yang Sering Untuk Penggemukan
- Inilah Manfaat & Ukuran Kandang Kambing Panggung yang Tepat
- Dampak Negatif Gedebok Fermentasi guna Makan Kambing
1. Menggunakan potongan-potongan kecil dari bagian tanaman (daun, tunas, batang, akar, kalus, sel) untuk menghasilkan tanaman baru yang utuh.
2. Membutuhkan ruang yang kecil, energi dan tenaga yang lebih efisien untuk menjaga, menumbuhkan dan meningkatkan jumlah tanaman
3. Karena perbanyakan tanaman dilakukan dalam kondisi aseptik, bebas dari pathogen, maka saat kultur tanaman berhasil dilakukan tidak akan terjadi kehilangan tanaman karena serangan penyakit dan tanaman yang dihasilkan dari kultur jaringan (pada kondisi tertentu) juga bebas dari bakteri, jamur dan mikroorganisme pengganggu yang lain.
4. Dengan metode khusus (kultur meristem), teknik ini dapat digunakan untuk menghasilkan tanaman yang bebas dari virus.
5. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pertumbuhan vegetatif tanaman, seperti: nutrisi (media),konsentrasi zat pengatur pertumbuhan (ZPT), kadar gula, cahaya, temperatur, kelembaban, dll. lebih mudah diatur.
6. Dapat diaplikasikan pada berbagai jenis tanaman yang memiliki pertumbuhan yang lambat dan sulit diperbanyak secara vegetatif.
7. Produksi tanaman menggunakan teknik ini dapat dilakukan sepanjang tahun tanpa tergantung oleh perubahan musim.
8. Dapat menyimpan tanaman hasil perbanyakan dalam waktu yang lama
Kelemahan perbanyakan tanaman secara in vitro:
1. Membutuhkan ketrampilan yang memadahi, peralatan, bahan dan biaya yang mahal, serta sarana pendukung yang mencukupi,
2. Membutuhkan metode yang khusus dan optimum untuk menunjang keberhasilan aplikasinya pada tiap species dan tanaman,
3. Meski dapat menghasilkan tanaman dalam jumlah yang banyak dari bagian kecil tanaman, pada kondisi tertentu dapat menghasilkan adanya penyimpangan karakter-karakter tanaman (undesirable characteristics) dan kelainan genetik (genetic abberant),
4. Mengingat tanaman hasil kultur in vitro terbiasa tumbuh pada medium yang cukup dengan sumber karbon, kelembaban yang tinggi dan memiliki kemampuan fotosintesis yang rendah, maka untuk memindahkan tanaman dari kondisi in vitro ke kondisi ex vitro diperlukan proses aklimatisasi dan adaptasi agar tanaman tidak mudah mati akibat kehilangan air dan dapat tumbuh normal pada kondisi ex vitro.
Tahapan dalam perbanyakan tanaman secara in vitro dibagi dalam 5 tahapan, yaitu: (1) seleksi tanaman induk dan penyiapannya, (2) kultur aseptik, (3) perbanyakan/penggandaan propagule (kalus/tunas/embrio), (4) pengakaran dan (5) aklimatisasi plantlets. Dari ke-5 tahapan tersebut, kultur aseptik merupakan tahapan paling kritikal dan sulit dalam perbanyakan tanaman secara in vitro. Selanjutnya dalam perbanyakan tanaman secara in vitro, tidak semua jenis tanaman memerlukan ke-5 tahapan tersebut. Pada tanaman tertentu (krisan, anyelir) tahap pengakaran tidak diperlukan.
Keberhasilan perbanyakan tanaman tanaman secara in vitro dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya: genotype tanaman; jenis, asal dan umur eksplan; media, zat pengatur tumbuh (ZPT), sumber karbon, bahan aditif, cahaya, suhu, kelembaban, dll. (Debergh dan Zimmerman, 1991; Hartmann et al., 1997; George et al., 2007). Selain itu, keberhasilan kultur jaringan tanaman juga dipengaruhi oleh tersedianya sumber tanaman dan eksplan yang cukup.
* Info mengenai harga Waring Sayur silakan klik http://bit.ly/hargawaringsayur
Bila Anda membutuhkan dan ingin memesan Waring Sayur atau Plastik Pertanian & Perkebunan untuk penanganan pasca panen tanaman atau untuk yang lainnya dengan harga yang lebih terjangkau dan untuk pemesanan Anda bisa menghubungi kami melalui SMS/CALL/WA pada hari dan jam kerja (Minggu dan Hari Besar TUTUP)
Customer Service:
Telp: 031- 8830487 (Jam Kerja 08.00 - 16.00 WIB)
Mobile: 0877 0282 1277 / 0812 3258 4950 / 0852 3392 5564
Email: limcorporation2009@gmail.com
Atau chat langsung dengan admin klik salah satu tautan berikut:
Catatan :
– Minimal order 5 Ball
– 1 Ball = 1.000 lembar
– Harga netto ( tidak termasuk PPN )
– Harga franco Surabaya, belum Termasuk ongkos kirim ke kota tujuan
– Harga tidak mengikat, bisa berubah Setiap waktu
0 Response to "Sudah Tahu Cara Perbanyakan Tumbuhan dengan Teknik In Vitro?"
Posting Komentar