Inilah Triknya Budidaya Ikan Kerapu Di Daerah Pesisir Pantai
Kamis, 17 Mei 2018
02. Waring Ikan,
Daftar Harga Waring Ikan,
Jenis Waring Ikan,
Jual Waring Ikan Roll
Edit
Ikan Kerapu termasuk dalam jenis ikan laut yang banyak disukai para konsumen karena tekstur dagingnya yang lembut dan gurih. Ikan Kerapu ini sedap sekali bila disajikan dengan cara dibakar ataupun digoreng juga lezat. Bahasa internasional ikan kerapu ialah grouper, banyak restoran menyajikan ikan kerapu sebagai sajian utama mereka. Ikan Kerapu ini bisa memiliki berat hingga ratusan kilogram.
Kerapu juga termasuk jenis ikan demersal yang suka hidup pada perairan karang, di antara lubang-lubang karang atau di dalam gua di dasar perairan. Ikan Kerapu termasuk hewan karnivora yang kurang aktif, relatif mudah dibudidayakan, karena memiliki daya adaptasi yang tinggi. Untuk memenuhi keinginan ikan kerapu yang terus tinggi, tak dapat dipenuhi dari hasil penangkapan sehingga usaha budidaya adalah salah satu peluang usaha sangat terbuka luas.
Di Indonesia ada 3 jenis ikan kerapu yang dikenal, yaitu kerapu bebek, kerapu macan, dan kerapu lumpur yang sudah ada. Dari ketiga jenis ikan kerapu di atas, untuk pengembangan disarankan jenis ikan kerapu tikus atau keparu bebek (Cromileptes altivelis).
Cara Budidaya Ikan Kerapu
1. Pemilihan Benih
Ciri-ciri benih kerapu yang baik, yaitu ukurannya setiap benih sama, terbebas dari penyakit, gerakan berenangnya tenang serta tidak membuat gerakan yang tak teratur atau gelisah tetapi akan bergerak agresif bila ditangkap, respon terhadap pakanan baik, warna sisiknya cerah, matanya terang, sisik dan sirip lengkap serta tak ada cacat tubuh.
2. Penebaran Benih
Proses penebaran benih sangat memengaruhi pada kelangsungan hidup benih. Sebelum ditebarkan, benih ikan perlu diadaptasikan dahulu dengan kondisi lingkungan barunya. Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam adaptasi ini, adalah :
waktu penebaran benih ikan sebaikanya dilakukan pada pagi atau sore hari, atau saat cuaca teduh,
sifat kanibalisme yang terus meningkat pada kepadatan yang tinggi, dan
aklimatisasi, terutama suhu dan salinitas.
3. Pendederan
Benih ikan kerapu ukuran panjangnya sekitar 4cm dari hasil tangkapan maupun dari hasil pembenihan, didederkan dahulu dalam jaring nylon atau waring. Setelah satu bulan, lakukanlah pemilahan ukuran serta pergantian jaring. Ukuran jaringnya tidak berubah, hanya saja kepadatannya lebih kecil. Setelah itu pindahkan ke sebuah jaring besar ukuran 3x3x3 meter dengan kepadatan sekitar 500 ekor dan kemudian dipindahkan ke dalam keramba pembesaran sampai mencapai ukuran konsumsi sekitar 500 gram.
4. Pakan dan Pemberiannya
Biaya pakan adalah biaya operasional terbesar dalam budidaya ikan kerapu dalam keramba jaring apung. Oleh sebab itu, pemilihan jenis pakan harus sangat tepat dengan mempertimbangkan kualitas nutrisi, selera ikan dan harganya. Pemberian pakan sebaiknya untuk ditebar seluas mungkin, sehingga setiap ikan mendapat kesempatan yang sama untuk mendapatkan pakan. Pada tahap pendederan, pakan diberikan sampai kenyang. Sedangkan untuk pembesaran sekitar 8% dari total berat badan per hari.
Pemberian pakan disarankan lakukan pada pagi hari dan sore hari. Pakanan alami dari ikan kerapu yaitu potongan ikan dari jenis ikan tanjan, tembang, dan lain-lain. Benih kerapu yang baru saja ditebar biasanya diberi pakan seperti por ikan. Untuk jumlah 1000 ekor ikan dapat diberikan 100 gram por ikan per hari.
5. Hama dan Penyakit
Jenis hama yang selalu mengganggu usaha budidaya ikan kerapu dalam keramba jaring apung yaitu ikan buntal, burung, dan penyu. Sedangkan, jenis penyakit infeksi yang sering menyerang ikan kerapu adalah :
- penyakit akibat serangan parasit
- penyakit akibat protozoa
- penyakit akibat jamur (fungi)
- penyakit akibat serangan bakteri
- penyakit akibat serangan virus
6. Pembuatan Keramba Jaring Apung
a. Pembuatan Rakit Keramba
- Rakit
Rakit dapat dibuat dari bahan kayu, bambu atau besi yang dilapisi bahan anti karat. Ukuran bingkai rakit biasanya sekitar 6m x 6m atau 8m x 8m.
Baca Juga :
- Inilah Rahasia Agar Tanaman Mawar Tidak Mudah Mati
- 6 Cara Budidaya Tomat Menggunakan Mulsa Plastik
- Keuntungan Budidaya Tanaman Hidroponik Dengan Metode GreenHouse
- Pelampung
Untuk mengapungkan satu buah rakit, memerlukan pelampung yang terbuat dari bahan drum bekas atau drum plastik bervolume 200 liter, styreofoam ataupun drum fiber. Kebutuhan pelampung untuk satu buah rakit ukuran 6m x 6m yang dibagi 4 bagian membutuhkan sekitar 8 buah pelampung dan 12 buah pelampung untuk rakit yang ukurannya 8m x 8m. Bahan pelampung yang akan dipakai yaitu drum plastik yang memiliki volume 200 liter yaitu sebanyak 35 drum. Sebelum dipakai, dalam drum plampung diberi sedikit karbit.
- Pengikat
Bahan pengikat rakit bambu dapat menggunakan kawat dengan diameter sekitar 4mm atau tali plastik polyetheline. Rakit yang terbuat dari kayu dan besi, pengikatannya memakai baut. Untuk mengikat pelampung ke bingkai rakit menggunakan tali PE dengan diameter sekitar 4-6mm.
- Jangkar
Untuk menahan rakit supaya tak terbawa arus air, dipakailah jangkar yang terbuat dari besi atau semen blok. Berat dan bentuk jangkar disamakan dengan kondisi perairan setempat. Kebutuhan jangkar per unit keramba minimal 4 buah dengan berat sekitar 25kg - 50kg yang penempatannya dibuat sedemikian rupa sehingga rakit tetap dalam posisinya.
b. Pembuatan Jaring
- Jaring
Kantong jaring yang dipakai dalam usaha budidaya ikan kerapu, sebaiknya terdiri dari dua bagian, yaitu :
- Kantong jaring luar yang berfungsi untuk melindungi ikan dari serangan ikan buas dan hewan air yang lainnya.
- Kantong jaring dalam, yang dipakai sebagai tempat memelihara ikan. Ukurannya bervariasi dengan pertimbangan banyaknya ikan yang dibudidaya dan kemudahan dalam penanganan dan perawatannya.
- Pemberat
Pemberat berfungsi untuk menahan arus dan menjaga jaring supaya tetap simetris. Pemberat yang terbuat dari batu, timah atau beton dengan berat sekitar 2 – 5kg per buah, dipasangkan pada setiap sudut keramba ataupun jaring.
7. Panen dan Pasca Panen
Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk menjaga kualitas ikan kerapu yang dibudidayakan dengan keramba jaring apung, antara lain : penentuan waktu panen, peralatan panen, cara pemanenan, serta penanganan pasca panen. Pada saat panen, biasanya ditentukan oleh ukuran keinginan dari pasar. Ukuran yang super biasanya berukuran 500gram – 1kg dan itu ukuran yang memiliki nilai dan harga jual tinggi. Panen sebaiknya dikerjakan pada pagi hari ataupun sore hari sehingga dapat meminimalisir stress ikan pada saat panen karena pada saat waktu itu cuaca tidak terlalu panas.
Teknik pemanenan yang dilakukan dalam berbudidaya ikan kerapu dalam keramba jaring apung dengan metode panen yang selektif serta panen total. Panen selektif merupakan pemanenan pada ikan yang sudah mencapai ukuran tertentu sesuai keinginan pasar terutama pada saat harga tinggi. Sedangkan panen total merupakan pemanenan secara menyeluruh yang biasanya dikerjakan jika permintaan pasar sangat tinggi atau ukuran ikan semuanya telah memenuhi kriteria jual.
Jika Anda membutuhkan Waring Ikan Untuk Berbudidaya atau digunakan untuk yang lainnya dengan harga yang murah dan bahannya lebih awet Anda bisa menghubungi kami melalui SMS/CALL pada hari dan jam kerja (Minggu dan hari besar TUTUP)
Telp : 031- 8830487
Mobile : 0877 0282 1277 / 0812 3258 4950 / 0852 3392 5564
Catatan:
– Minimal order 10 roll
– harga netto (tdk termasuk PPN)
– harga franco Surabaya, belum termasuk ongkos kirim ke kota tujuan
– harga tidak mengikat, bisa berubah setiap waktu
0 Response to "Inilah Triknya Budidaya Ikan Kerapu Di Daerah Pesisir Pantai"
Posting Komentar